Hot Posts

6/recent/ticker-posts

Penegakan Hukum Dipertanyakan, Jalur Perairan Asahan Jadi Panggung Bebas Mafia TPPO.

​Sumut.Mupbuser.com//Jaringan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di wilayah perairan Asahan diduga bebas beroperasi secara terang-terangan dan masif, hal tersebut menimbulkan dugaan keras adanya beking dari oknum yang melindungi kegiatan ilegal tersebut.

Seiring munculnya peringatan keras dari Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding bertekad memberantas praktik TPPO tersebut.

​Ancaman Keras Menteri P2MI: "Saya Ingin Hentikan dan Hajar Praktik-Praktik Seperti Ini".

​Menteri P2MI, Abdul Kadir Karding, menunjukkan kemurkaan dan keseriusan pemerintah dalam memerangi TPPO. Dalam sebuah kutipan tegas, Karding menyoroti betapa masifnya pengiriman pekerja ilegal yang masih terjadi di Indonesia.

​"Saya tahu ada pelabuhan internasional yang tiap hari masih mengirim 100 sampai 200 orang secara ilegal. 

Saya sedang cari cara untuk masuk dan melakukan OTT di sana. Saya ingin hentikan dan hajar praktik seperti ini,” ujar Karding dalam sambutan di acara Indonesia-Germany Strategic Partnership: Strengthening Labour Migration Governance in Indonesia, di Bandung, Jawa Barat, Kamis (19/6/2025).

​Pernyataan ini seolah menjadi alarm darurat bagi praktik ilegal yang berpusat di Sumatera Utara, khususnya di Kabupaten Asahan dan Kota Tanjung Balai.

​Dugaan Perlindungan oknum di Jalur Laut perairan Asahan, yang ditemukan oleh narasumber mengindikasikan bahwa kegiatan TPPO di perairan Asahan diduga dilindungi oleh oknum tidak bertanggung jawab.

Investigasi di Panton Bagan Asahan menyebutkan beberapa pos yang harus dilalui oleh para TPPO selalu lolos.

Menurut Andrean (Nama Samaran) selaku sumber menyebutkan bahwa pihaknya telah mengantongi nama-nama kunci dari orang tidak bertanggung jawab yang beroperasi dengan bebas keluar masuk melalui jalur laut tersebut.

​"Kita juga sudah mengantongi nama-nama tersebut, yang bebas akses keluar masuk dari jalur laut yaitu, K alias Kadek, BG alias Budi Gembrot, O alias Ondut serta R alias Rezi, M alias Madan, UB alias Udin Badau,  Bukan hanya nama-nama itu saja yang kita kantongi, bahkan nama-nama oknum yang diduga ikut serta dalam hal ini. sudah kita kantongi," tegas Andrean.

​Di sisi lain situasi semakin memanas dengan terkuaknya konspirasi di balik penemuan mayat tanpa identitas ("Mr X") beberapa bulan lalu.

​"Beberapa bulan yang lalu ada dapat informasi di lapangan bahwa ada penemuan mayat Mr X yang isunya Mr X ini orang hanyut. 

Diduga hasil informasi yang terpercaya tidak dapat kami sebutkan namanya, bahwa Mr X ini adalah salah satu tekong dari kapal langsir," jelas Andrean dengan nada serius.

​Yang lebih mengejutkan, diduga kuat Mr X melompat ke laut bukan karena hanyut biasa, melainkan di duga karena dikejar oleh oknum dan kemudian meninggal ketika di temukan keesokan hari nya.

​"Mr X melompat diduga karena dikejar oleh oknum saat itu sedang bersandar di Panton Bagan Asahan. 

Apabila memang benar ini nanti terbukti, maka kami mengutuk keras tindakan oknum tersebut sehingga merenggut nyawa seseorang," pungkasnya.

​Andrean berjanji akan membawa temuan-temuan beserta bukti-bukti ini ke tingkat tertinggi dan akan melaporkan nya langsung ke kapolri serta presiden republik indonesia.

"Kami berjanji akan membawa permasalahan TPPO ini sampai ke Mabes Polri dan presiden Prabowo." Tutup andrean (Nama Samaran) selaku sumber.

​Kasus ini menjadi sorotan tajam, menguji keseriusan oknum penegak hukum dalam memberantas TPPO dan mengungkap tuntas dugaan keterlibatan oknum yang selama ini melindungi praktik  tersebut.(A)

Posting Komentar

0 Komentar